Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Tegar dari Mbah Mukayah

SEDAP. Sabtu, 23/08/2017. Ibu Mukayah, akrab dipanggil Mbah Kah saat ini berusia 72 tahun. Di usia yg sudah senja, ibu satu anak ini bertahan hidup semampunya. Ya, sebisanya. Tulang yang merapuh, penglihatan yg kian samar, kesehatan yg menurun, menjadikan beliau harus tertatih saat berjalan. Dibantu kursi sebagai ganti tongkat, untuk berpindah dari kamar tidur ke dapur saja cukup susah. 
Anak semata wayangnya yg sekarang sdh berusia 52 th, mengalami sakit parah sejak masih muda dan menjadi beban Mbah Kah yg setia merawatnya. Sehari-hari sang anak hanya bisa berbaring. Mbah Kah dan anaknya yg sakit tersebut tinggal di rumah yg bisa disebut sangat tidak layak huni. Rumah tersebut sebenarnya milik adiknya, tapi disuruh nempati. Rumah di utara sungai pasar gedangan itu jauh dari kata bersih dan tertata, ventilasi nyaris tidak ada. Utk penerangan, masih menggunakan listrik yang biaya bulanannya ditanggung pemilik rumah (adiknya).
Mbah Kah, menjanda sejak 35 tahun silam. Sejak saat itu, beliau menghidupi diri dan anaknya dgn membuka praktek pijet. Dulu, sewaktu tenaga masih kuat, hasil praktek pijitnya lumayan. Beberapa tahun terakhir, seiring dgn bertambahnya usia, orang yang menggunakan jasa pijatnya kian sedikit. Bahkan, sebulan belum tentu ada.
Lantas bagaiamana dgn kebutuhan sehari-hari beliau?. Disinilah, kita dapat inspirasi, betapa luasnya rezeki Allah. Ditengah kesusahan yg dialami, masih ada org membantu, baik atas nama sendiri, yayasan, masjid dan lain sebagianya. Namun, bisa dipastikan sifatnya kecil dan tidak tentu. Saat kami datang menyerahkan sembako PASTA (Paket sembako Cinta Dhuafa) masjid Baitul Mukminin Vancover Perumahan Puri Surya Jaya Gedangan Sidoarjo Jawa TiMUR, Mbah Kah menyampaikan rasa terimakasih sambil lirih berucap kalau ada bantuan uang tunai beliau sangat harapkan krn sedang tidak punya uang sama sekali.
Semoga Allah memberi kemurahan pada hati kita semua. Peduli pada nasib kaum lansia dhuafa. Kenyataanya, di sekitar kita cukup banyak orang berkeadaan demikian. Maka tugas masjid begitu mulia, yaitu sebagai crisis center pengentasan/penanganan kemiskinan. Monggo kita gerak bersama.



Cara memakmurkan masjid, begini seharusnya masjid, masjidil haram, masjid nabawi, masjid istiqlal, masjid al akbar Surabaya, masjid cheng ho, masjid al falah, masjid jami sidoarjo, masjid shalahudin gedangan, masjid al muhajirin boston, masjid baitul mukminin vancover, program kemakmuran masjid, kepedulian masjid, pengurus masjid, syarat jadi pengurus masjid, masjid tiban, cara mengelola kas masjid, bilal masjid, kompetensi pengurus masjid, sedekah masjid, zakat infaq masjid, kas masjid, jangan jadikan masjid tempat menumpuk uang ummat, syiar masjid, masjid al quds, masjid quba, kiblat masjid, Paket sembako cinta dhuafa, santunan pendidikan yatim, kepedulian pada dhuafa, orang dhuafa harus disantuni masjid, begini loh cara membuat masjid ramai, crisis center masjid, masjid bukan untuk ribut, jika ingin jadi pengurus masjid takutlah pada Allah, tabligh akbar, masjid vancover baitul mukminin perumahan puri surya jaya gedangan sidoarjo, masjid makmur baitul mukminin, hafalan quran, cara menghafal quran, stand up hafalan quran, ali yasin attamimi, gus yasin imam masjid vancover, profil gus yasin elpiji, belajar shiroh nabawi, pergi ke masjid, masjid baitul mukminin taman vancover, perumahan puri surya jaya, fortuner club jatim, yatim dhuafa, santunan pendidikan yatim, Pasta, kuliner, empal gentong, muadzin, adzan merdu, sudais, shuraim, mekkah, Malaysia, madinah, masjid indah, masjid sejuk, masjid barokah, masjid sunnah, cintailah yatim, sayangi dhuafa, kota sidoarjo, kota Surabaya, lapindo, tanggulangin, gedangan, pasar gedangan, blok paris A, blok paris B, Nagoya, Athena, Pasadena, Sidney, boston, vancover, jogokaryan

Posting Komentar untuk "Belajar Tegar dari Mbah Mukayah"