30 pack beras untuk Petugas Sampah dan Dhuafa

Kalau tidak dekat mereka, kita tak paham pentingnya mereka.Jika kemarin di TPST _(tempat pengolahan sampah terpadu)_  Prasung Buduran Sidoarjo, kami jumpai 40 orang pekerjannya asyik bekerja tanpa takut Corona, hari ini (Sabtu, 04 April 2020) kami jumpai hal yang di TPS Bluru jaya Lingkar Timur Sidoarjo.

20 pekerjanya asyik menurunkan sampah, memilah dan mengemas jenis sampah yang bisa di daur ulang. Sebagian besar tampak tidak pengaman seperti masker, sarung tangan dan sejenisnya. Bahkan, merasa biasa sekalipun tak berbaju sehingga lalat dan beberapa kotoran menempel di badan.

Saat ditanya, mengapa tetap bekerja ketika ada himbauan _work from home_ alias kerja dari rumah? Dijawab,"lha..kalau kami berhenti kerja 3 hari saja, bisa-bisa sampah-sampah di perumahan warga menumpuk, membusuk dan jadi masalah kesehatan juga !?" terang pak Marto, salah satu petugas sampah di TPS Bluru.

Dipikir-pikir bener juga. Sepintas mungkin kita anggap tukang sampah hanya bekerja cari untung dari sampahnya. Padahal mereka juga ikut menjaga kesehatan lingkungan tempat dimana mereka mengambil sampah. Meskipun, dengan resiko terkena bakteri atau virus yang berbahaya.

Mari kita doakan dan bantu mereka supaya tetap sehat sehingga dapat menjalankan tugas mulianya. _Ingat memberi tak mengurani !_

@crisiscenterdhuafa
www.baitulmukminin-psj.org