Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Tukang Sampah, Cerita Kita

Pak Takim di harus tetap bekerja. Sampah dari beberapa perumahan di kemiri harus diambilnya tiap hari. Demikian pula pak Din. Sampah rumah tangga dari perumahan pondok jati diangkut ke TPS kemiri di lingkar timur Sidoarjo.

Mas Eko, cak gondrong dan petugas sampah lain di TPS kemiri juga tak berhenti bekerja. Ada shift pagi juga ada yang sore. Bergiliran mereka angkut sampah yang umumnya dari perumahan. Tak hanya dari kawasan Sidoarjo kota tapi juga sampai Tulangan.

Istilah work from home, tentu tidak berlaku bagi mereka. Apa jadinya jika para petugas sampah ikut-ikutan WFH ? Bisa-bisa sampah yang tak terangkut akan busuk, bau dan timbulkan bakteri yang membahayakan.

Kita peduli karena berempati pada perjuangan mereka. Apalagi sejak wabah corona melanda, sampah yang di daur ulang (Botol/kardus/plastik) tak terjual karena pabrik banyak yang tutup. Penghasilan mereka pun turun drastis. Yuks berbagi.

Bersama Membantu Sesama
@crisiscenterdhuafa
www.baitulmukminin-psj.org

Posting Komentar untuk "Cerita Tukang Sampah, Cerita Kita"