Sedekah Beras Untuk Buruh Tani
Cerita dibalik nasi yang kita konsumsi. Sebagian kita mengira nasi berasal hanya dari beras saja. Padahal, sebelum jadi beras, petani membeli gabah benih. Lalu disemai ( di rendam dan ditanam) sebelum akhirnya di ambil untuk di tandur di lahan yang disiapkan. Lahannya sendiri harus dipastikan telah disingkal, dibajak dan diairi.
Saat _tandur_ (penanaman) padi, banyak tenaga kerja dilibatkan. Untuk memastikan tumbuh baik, air harus mengalir dan dijaga dari hama (tikus dsb). Kemudian, buruh tani dilibatkan untuk "matun" yaitu mengambil tumbuhan pengganggu. Saat padi menguning, bulir padi mulai tumbuh, petani harus rajin menjaga dari hama burung yang sering memakan bulir padi. Hama lain seperti wereng coklat juga berbahaya. Terbebas dari hal itu, terpaaan angin kencang kadang merobohkan padi yang siap panen. Hasilnya bisa merugi.
Ketika panen tiba petani, harus memanen dan mengolah supaya jadi gabah. Sekalipun ada sistem tebasan, tetapi proses ini juga bagian dari tahap padi jadi gabah sebelum akhirnya jadi beras.
Buruh tani memang langka, karena lahan pertanian juga kian langka. Bu Fatimah, buruh tani dari desa Punggul, cerita bahwa ia hanya diupah RP.50 ribu / hari sesuai pekerjaan. Apakah "tandur" atau matun. Tentunya tidak setiap hari.
Buruh tani umumnya keluarga kurang mampu/dhuafa. Sebab pekerjaan mereka bisa disebut serabutan karena sesuai orderan (ada tidaknya). Untuk menyambung hidup, ada yang jadi pemulung, buruh harian pabrik kecil, dan lain sebagainya.
Bersama memberi Sesama
@crisiscenterdhuafa
www.baitulmukminin-psj.org
Saat _tandur_ (penanaman) padi, banyak tenaga kerja dilibatkan. Untuk memastikan tumbuh baik, air harus mengalir dan dijaga dari hama (tikus dsb). Kemudian, buruh tani dilibatkan untuk "matun" yaitu mengambil tumbuhan pengganggu. Saat padi menguning, bulir padi mulai tumbuh, petani harus rajin menjaga dari hama burung yang sering memakan bulir padi. Hama lain seperti wereng coklat juga berbahaya. Terbebas dari hal itu, terpaaan angin kencang kadang merobohkan padi yang siap panen. Hasilnya bisa merugi.
Ketika panen tiba petani, harus memanen dan mengolah supaya jadi gabah. Sekalipun ada sistem tebasan, tetapi proses ini juga bagian dari tahap padi jadi gabah sebelum akhirnya jadi beras.
Buruh tani memang langka, karena lahan pertanian juga kian langka. Bu Fatimah, buruh tani dari desa Punggul, cerita bahwa ia hanya diupah RP.50 ribu / hari sesuai pekerjaan. Apakah "tandur" atau matun. Tentunya tidak setiap hari.
Buruh tani umumnya keluarga kurang mampu/dhuafa. Sebab pekerjaan mereka bisa disebut serabutan karena sesuai orderan (ada tidaknya). Untuk menyambung hidup, ada yang jadi pemulung, buruh harian pabrik kecil, dan lain sebagainya.
Bersama memberi Sesama
@crisiscenterdhuafa
www.baitulmukminin-psj.org
Posting Komentar untuk "Sedekah Beras Untuk Buruh Tani"