Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Utamakan Tetanggamu, sedekah beras dhuafa

Bersebelahan (jangan berjauhan). "Bah nyuwun beras !" ada suara memanggil. Pandanganku mencari sumber suara. Tampaknya dari balik tembok selatan masjid. "Tapi siapa ya,..! gumamku. Sambil menduga-duga, tak lama wajahnya nongol dari atas tembok.

Ya, masjid kami dipisah pagar tembok dengan penghuni bedeng. Mereka umumnya kuli, tukang atau para perantau. Ada yang sudah 13 tahun lebih. Satu diantara penghuninya adalah cak Kodir. Akrab dipanggil "magadir". Hidup sendiri, kadang tidur di tanah kosong Athena.

Kadang dua hari sekali magadir datang. Biasanya di waktu malam. Membawa botol, dia mengambil air pdam masjid. Penuh nikmat air tersebut diteguk di minum. Para satpam yang baik hati, kadang ikut memberinya jajan atau makan jika ada. Kata yang selalu muncul "alhamdulillah.. maturnuwun.."

Puji syukur pada ilahi Rabbi ini, yang kadang menyadarkanku bahwa hidup harus bahagia. Apapun keadaannya. Bukankah hidup lebih teratur jika kita terus bersyukur ?

Bersama memberi sesama
@crisiscenterdhuafa
www.baitulmukminin-psj.org

Posting Komentar untuk "Utamakan Tetanggamu, sedekah beras dhuafa"