Ada yang datang, tapi kami juga mendatangi*
Seorang ibu (janda) dari Ental Sewu Buduran dengan 4 anak (yatim) yang diasuhnya, datang ke posko CCD mengharap beras (31/08/2020). Ini sudah yang kesekian kali. Masih dalam cerita yang sama, sejak pandemi Covid, jualan sotonya menurun. Bahkan sempat berhenti karena larangan berjualan di GOR Sidoarjo
Wahyun dan Hamdi juga punya cerita serupa. Kakak beradik yatim ini mengalami "kesulitan" karena jualan helmnya menurun. Sehari-hari dia bantu ibunya buka usaha tersebut di Demeling Gedangan. Untuk menambah pemasukan, kini jualan elpiji. Tapi hasil belum mencukupi karena sekolah juga membutuhkan biaya untuk belajar daring.
Cak Mat penjual pentol, juga tiga bulan tidak berjualan pentol. Karena sekolah tempat jualannya juga tutup. Otomatis minim penghasilan. Magadir juga demikian. Pria yang hidup sendiri ini juga datang berharap beras karena hidupnya mengandalkan "kebaikan"orang.
https://www.instagram.com/p/CEiwz6antx8/?igshid=6f7boy1ctyow
Lain cerita dengan Pak Jaid. Bapak pencari ikan tambak laut ini hidup sendiri di rumah yang lebih tepatnya disebut gubuk. Sama seperti Mbah Birah dan Mbah Ni desa Damarsi Mbah Rono Keboansikep hidup sendiri Sebatangkara di gubuk reot. Untuk yang demikian, beras kami antar ke rumah mereka.
Tanda cinta kami masih berupa beras. Biar saja orang berkata apa. Sebab, meski kecil, bagi kami beras tersebut menjadi bukti nyata kepedulian. Nah, pentingnya kita menghimpun zakat- sedekah karena masih banyak yang membutuhkan.
Bersama Membantu Sesama
@centerdhuafa
FB Crisis center dhuafa
YT Crisis center dhuafa
www.baitulmukminin-psj.org
Transfer Zakat - Sedekah :
Bank BPD Jatim Syariah (114) NOMOR REKENING 6202156007
a.n Crisis Center Dhuafa
Konfirmasi 081331000446
#sedekahberas
#ccd
#berbagi
Posting Komentar untuk "Ada yang datang, tapi kami juga mendatangi*"