Tukang Becak se-gedangan dapat santunan dari CCD
"saya sudah 40 tahun mbecak (jadi tukang becak)" ujar Mbah Ateng. "mulai bujang sampai punya 11 cucu sekarang" imbuh kakek yang tinggal di desa keboansikep itu. "Sekarang mulai sepi penumpang, karena banyak yang punya motor dan sudah ada ojek online. Kadang gak dapat penumpang sehaeian" keluhnya.
Mbah Ateng menjadi potongan kisah sejarah menarik. Becak yang dulunya jadi transportasi publik kini kian susah dijumpai. Kendaraan roda tiga ini dulunya banyak mangkal di tempat strategis seperti terminal, perempatan jalan raya, pasar dan lain sebagainya.
https://youtu.be/zW98-fb2VU4
Gerak zaman tak bisa dilawan. Beralihnya pilihan moda transportasi secara online, membuat eksistensi becak berkurang dengan sendirinya. Dilemanya, sebagian besar tukang becak tak punya modal beralih profesi, baik dari skill atau materi. Alhasil, ada bertahan sekuatnya.
Mbah Ateng salah satunya. Untuk mengganti model kayuh ke becak bermotor saja tak mampu. Kadang trenyuh, di usia yang kian lanjut, kulit yang sudah keriput, menyaksikan beliau bawa penumpajg dengan beban cukup berat. Tapi beliau belum punya pilihan ganti profesi, akhirnya tetap ditekuni.
Untuk kesekian kalinya, CCD (Rabu, 07 April 2021) menyalurkan sedekah beras dan uang tunai untuk Mbah Ateng dan 30 tukang becak lainnya. Semoga mereka tak kehilangan asa menjalani hidup dengan tetap berkarya. Mari bergerak peduli.
Bersama Membantu Sesama
FB :https://bit.ly/2MYIKxh
IG :https://cutt.ly/bkaDEIf
TWITTER: https://bit.ly/3aNr6Vw
www.baitulmukminin-psj.org
Transfer Zakat - Sedekah :
BCA No Rek 3251181444
a.n Mahpud Guwandi
Bank BPD Jatim Syariah (114) No Rek 6202156007
a.n Crisis Center Dhuafa
Konfirmasi 081331000446
Posting Komentar untuk "Tukang Becak se-gedangan dapat santunan dari CCD"